KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu tugas mata pelajaran biologi.
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang
buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah
organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di
suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik
yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan
struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam
tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman
sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuankami. Namun sebagai manusia biasakami tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya
ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.
Gresik,
29 Mei 2013
Ahmad
Firdaus Lazuardi
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah
tidak asing bagi kita.Di suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah
mengalami permasalahan tentang kebersihan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa
yang membuang sampah sembarangan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh
Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di
Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya
kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu
diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat
yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu
terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu
penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering
dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti
sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain
dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi
barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2 Identifikasi Masalah
berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di
identifikasikan masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana
cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana
cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana
agar sampah tersebut dapat di manfaatkan dalam kehidupa sehari-hari ?
1.3 Rumusan Masalah
Dari
identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu masalah yang akan di bahas dalam
kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana
cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah
tersebut agar dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai
dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun
tujuan di adakannya penelitian ini adalah :
1.Untuk
membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
2. Untuk
memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk
mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk
mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
8. Untuk
mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba
menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah.
1.5 Manfaat Penelitian
1.Penelitian
ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah
pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat
pengolahan
Sampah.
3.Hasil
penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar belakang pengolahan
Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak
terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai
kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Menurut kamus istilah
lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau
bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak
atau buangan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang
tidak berguna lagi,di buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor,
diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas
daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan
tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan
kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari
sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir
(TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial.
Bahkan, dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai
berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume
sampah yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5
kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki
penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila
tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan
tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang
ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada
pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh sebab itu,
pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak
seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat
dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya.Pengolahan
sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan
sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat
dikurangi.
Pengelolaan
sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang
didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur
tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk
organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil
tanaman akan aman bila dikonsumsi.
2.Jenis –Jenis Sampah
a.Berdasarkan
sumbernya
1. Sampah
alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai
menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.Sampah
manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor(sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higenis dansanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
3.Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.
Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah
sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang
dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
2.Sampah anorganik (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan
bentuknya
1.Sampah
padat
Sampah
adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah padat
adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal,
gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan
ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan
kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
- Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
- Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
- Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
- Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2.Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan
dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
untuk
mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan
dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a.Mengurangi
(Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak
sampah yang dihasilkan.
b.Menggunakan
kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
(bahasa Inggris: disposable).
c.Mendaur
ulang (Recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti
(Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
4.Pengolahan Sampah
Alternatif
Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh
perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan
alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan
masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani
semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah
yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat
mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada
tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga
prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan
jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas
utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap
bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke
sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan
industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan
proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan
mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi.
Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin
masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya.
Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk
sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu
dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan
penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan
kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota
lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak
begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di
negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum
dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan
suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan
peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan
sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di
Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang
sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan
mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan,
sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting
dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya
dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan
makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini
menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi,
yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah.
Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah
dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang
dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah
mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke
tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa
makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi
kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya
semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi
yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan
organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut
disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal
sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos
sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga
bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah
menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki
keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi,
yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga
memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan
hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat
menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada
tanah.(3)Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara.(4)Menciptakan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan
mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
5. Cara pengolahan sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah tersebut
akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus
betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah
meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah
tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan
pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu
ketempat pembuangan akhir).
2.Pemusnahan
dan pengolahan
Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
1.Ditanam(
land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam incinerator.
3.Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
2.Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam incinerator.
3.Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi pupuk kompos.
Berikut
adalah salah satu contoh pengolahan sampah yang dapat di manfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :
Daur ulang Kaleng Bekas
Anda tentu
sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, seperti kaleng susu,
roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus langsung membuangnya. Dengan sedikit
kreativitas dan ketekunan, anda pun dapat membuat sesuatu yang lebih bermanfaat
darinya. Anda pun dapat memanfaatkannya untuk dapat digunakan sebagai wadah
pensil, tempat sampah, tempat cucian atau lainnya.
Bahan-bahan
yang dibutuhkan adalah : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau pulpen,
cat akrilik. Hal pertama yang harus anda siapkan adalah kaleng bekas sebagai
bahan utama untuk dapat dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian
dicuci sampai bersih, baik bagian dalam maupun bagian luarnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau
pun debu yang menempel pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng
dibersihkan, kemudian dikeringkan agar dapat dilakukan proses selanjutnya.
Setelah
kaleng bersih dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan
menggunakan cat berwarna putih. Warna putih dipilih karena warna ini netral
sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih mudah dan hasilnya pun
menjadi maksimal serta sekaligus untuk melapisi merk dari kaleng yang
digunakan.
Setelah
kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Tahap selanjutnya adalah dengan melukis kaleng dengan menggunakan pensil atau
pulpen. Pola gambar adalah sesuai dengan selera anda. Anda dapat membuat gambar
hewan, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola abstrak yang
anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng, anda dapat mengecatnya dengan
menggunakan cat akrilik. Warna untuk tiap motif pun sesuai dengan kesukaan
anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk anak anda, anda dapat
menggunakan warna cerah dan ‘ngejreng’ karena anak-anak suka sekali bila barang
mereka.
Karena ini
adalah proses daur ulang dan dan dibuat secara ‘handmade’ maka hasilnya pun
spesial. Tidak ada yang sama. Ini adalah salah satu kelebihan membuat pola
sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur ulang kaleng bekas di rumah,
ini akan membantu merangsang kreativitas anak anda. Dan mereka pun akan bangga
dengan hasil karya mereka sendiri. So, manfaatkan kaleng bekas di rumah anda.
Dan anda pun dapat berkreasi dengannya.
BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
Jenis-jenis
sampah dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
Ø Berdasarkan sumbernya seperti :
a.Sampah
alam
b.Sampah
manusia
c. Sampah
konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya seperti :
a.Sampah
organic(degradable)
b.Sampah
anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya seperti :
a.Sampah
padat
b.Sampah
cair
prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga
dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan
mengganti.
Cara pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah
dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan
dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat
untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos
tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena
jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et
al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
http://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ucapan yang keluar dari mulut anda merupakan cerminan dari masa depan anda :)